Jumat, 26 Maret 2010

FARMAKOTERAPI DAN TERMINOLOGI MEDIK

 DOWNLOAD
Obat yang spesifik hanya bekerja pada satu reseptor tetapi dapat memberikan efek ganda karena lokasi reseptor ada diberbagai organ. Jelaskan penjabaran dari prinsip tersebut dengan memberikan contohnya
Maksudnya reseptor tidak hanya berfungsi dalam pengaturan fisiologi dan biokimia saja, tetapi juga diatur atau dipengaruhi oleh mekanisme homeostatik lain.
Contohnya : Obat adrenergik seperti efedrin (0,1%), hidroksiamfetamin (1%), dan fenilefrin (1-2,5%) memiliki efek midriatik, tetapi ada sedikit resiko menimbulkan glaukoma akut sudut sempit pada penderita yang sensitif

Sebelum dilakukannya pemberian atau penggantian terapi pada pasien, bagi seorang Farmasis perlu memperhatikan pedoman SOAP. Apa maksud dan manfaatnya? Jelaskan secara singkat.
S = Subjektif
    Dokter menanyakan keluhan si pasien (berdasarkan cerita si pasien)

O = Objektif
    Konfirmasi tentang gejala penyakit, sehingga pasien dapat langsung diberikan pengobatan atau tidak. Harus dilakukan pemeriksaan yang objektif yang memerlukan pemeriksaan laboratorium seperti USG, fungsi hati, urin, etc. Misalnya demam dapat sebabkan oleh flu, malaria, infeksi

A = Assesment (penilaian)
    Membandingkan data-data antara subjektif dan objektif yang memberikan korelasi sehingga diadakan penilaian dan diberi pengarahan untuk dapat diambil keputusan

P = Plan
    Penerapan obat berikut bentuk sediaan yang dipilih. Misalnya pemberian obat controliase adalah pencapaian suatu keadaan Steady state yang dapat meningkat/berjalan sedikit demi sedikit.
Manfaat SOAP
Untuk menilai rencana terapeutik dan mengembangkannya secara sistemik.
Dapat bisa menentukan terapi yang akan diperbaiki
Dapat bisa menentukan dosis obat berdasarkan umur, jenis kelamin, berat badan, fungsi hati, dan ginjal
Dapat bisa memantau kalkulasi farmakokinetik
Dapat bisa mengoreksi bentuk sediaan, rute dan jadwal pemberian untuk kepentingan pasien yang spesifik
Dapat bisa menentukan koreksi masa pemberian obat
Dapat menentukan perencanaan berupa terapeutik obat yang harus dihindarkan, tujuan akhir pengobatan, parameter terapeutik dan toxicity monitoring, pacient education & future plan.
Para pasien secara individual akan memberikan variasi respon yang luas terhadap dosis yang sama dari banyak obat. Jelaskan faktor-faktor berikut sehingga menghasilkan respon yang berbeda : - Faktor penyakit - Faktor genetik - Faktor usia
Faktor penyakit
Untuk pasien yang mengalami gangguan fungsi hati/ginjal akan berpengaruh terhadap proses farmakokinetik, sehingga akan memberikan  respon yang berbeda. Misalnya;
    Pasien yang mengalami gangguan fungsi hati, maka metabolismenya di dalam tubuh agak lama sehingga pemberian dosis obatnya dikurangi, jika tidak dikurangi maka obat akan terakumulasi dalam hati dan terjadi toksisitas
Untuk pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal, maka berpengaruh terhadap ekskresinya, di mana:
    - Jika dosis ditingkatkan, kadar obat dalam darah menurun,                                       sehingga ekskresi obat di dalam tubuh cepat.
    - Sebaliknya jika dosis diturunkan, kadar obat dalam darah meningkat, sehingga ekskresi obat dalam tubuh lambat.

Faktor genetik
    Kemampuan metabolisme obat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Metabolisme obat yang dikendalikan oleh gen akan membentuk distribusi kemampuan metabolisme yang berbentuk unimodal pada suatu populasi. Misalnya:
    - Obat    : Isoniazid, hydrazine, prokainamid, sulfametazin, dapson
    - Respon    : - Asetilator cepat : respon menurun, toksisitas oleh derivat N-                                        asetil meningkat
              - Asetilator lambat : toksisitas meningkat
    - Mekanisme kerja : berdasarkan perbedaan aktivitas enzim N-asetil-                        transferase
Faktor Usia
Anak : Usia, berat badan, luas permukaan tubuh atau kombinasi faktor-faktor ini dapat digunakan untuk menghitung dosis anak dari dosis dewasa
Neonatus dan bayi prematur
    Pada usia ekstrim ini terdapat perbedaan respon yang terutama disebabkan oleh belum sempurnanya berbagai fungsi farmakokinetik tubuh ;
    1. Fase biotransformasi hati (terutama glukuronidasi, dan juga hidroksilasi) yang kurang
    2. Fase ekskresi ginjal (filtrasi glomerulus dan sekresi tubuh) yang hanya 60-70% dari fase ginjal dewasa.
    3. Kapasitas ikatan protein plasma (terutama albumin) yang rendah
    4. Sawar darah otak serta sawar kulit yang belum sempurna.
    Dengan demikian diperoleh kadar obat yang tinggi dalam darah dan   jaringan. Disamping itu, terdapat peningkatan sensitivitas reseptor terhadap beberapa obat. Akibatnya terjadi respon yang berlebihan atau efek toksik pada dosis yang biasa diberikan berdasarkan perhitungan luas permukaan tubuh
Faktor Usia
Usia lanjut
Penurunan fase ginjal (filtrasi glomerulus dan sekresi tubuli) merupakan faktor farmakokinetik yang terpenting
Perubahan faktor farmakodinamik, yakni peningkatan sensitivitas reseptor, terutama reseptor di otak dan penurunan mekanisme homeostatik misalnya homeostatik kardiovaskular (terhadap obat-obat antihipertensi)
Adanya berbagai penyakit
Penggunaan banyak obat sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi obat. Akibatnya seringkali terjadi respon yang berlebihan atau efek toksik serta berbagai efek samping yang bila mereka mendapat dosis yang biasa diberikan kepada penderita dewasa muda.
    Contoh obatnya : Digoksin
    Respon         : Intoksikasi
    Mekanisme kerja : berat badan turun, filtrasi glomerulus turun, adanya gangguan elektrolit, dan penyakit kardiovaskular yang lanjut.
Faktor usia
Metabolisme obat dan fungsi ginjal pada bayi yang sangat muda dan orang tua (lanjut usia) kurang efisien. Oleh karena itu obat cenderung memberikan efek yang lebih kuat dan efek yang lebih panjang.
Terhadap penyerangan mikroorganisme, secara alami tubuh kita selalu dapat mengadakan mekanisme pertahanan tubuh (“Natural Host Defense”) berupa “Natural Barriers”. Coba jelaskan mekanismenya jika mikroorganisme menyerang
Intact skin
Saluran napas
Saluran cerna
Saluran genitouriner
Intact Skin
Kulit berfungsi melindungi jaringan terhadap kerusakan kimia dan fisika, terutama kerusakan mekanik dan terhadap masuknya mikroorganisme misalnya luka, trauma
Saluran napas
Ada silia-silia (rambut-rambut hidung) sebagai filter yang dapat menyaring udara yang masuk pada saluran pernapasan atas
Saluran cerna
Sekresi getah lambung, merupakan larutan HCl yang berfungsi untuk membunuh bakteri yang terbawa bersama makanan.
Gerakan peristaltik & sel-sel epitel yang hilang akan memindahkan mikroorganisme yang berbahaya dari saluran gastrointestinal
Saluran genitouriner
Pria        : Dilindungi dengan panjangnya uretra yaitu           20 cm untuk dewasa, bakteri sangat jarang           untuk dapat berpenetrasi
Wanita    : Dilindungi dari pH yang asam dari vagina
Virus penyebab Commond Cold
Rhinovirus
Parainfluenza virus
Respiratory syncytial virus
Enterovirus
Coxsackie virus
Coronavirus
Golongan obat untuk mengobati Commond Cold
Antihistamin    : Gol etanolamin (Difenhidramin), gol etilendiamin                 (pirilamin), gol alkilamin (feniramin, bromfeniramin,           klorfeniramin)
Simpatomimetik : gol feniletamin (pseudoefedrin, efedrin, fenilefrin,               fenilpropanolamin)
Antikolinergik intranasal ipratropium (spray)
Analgesik    : aspirin, asetaminofen, AINS (ibuprofen), kafein
Antitusif    : narcotic agent (kodein, hidrokodon, dan noskapin),           dextrometorphan, difenhidramin)
Expectoran   : guaifenesin, terpinhidrat, sirop ipekak, ammonium           klorida, potassium guaiakol sulfonat, potassium           iodida.
Antiviral    : turunan benzimidazol (enviroxime)
Vitamin C
Perbedaan terminologi antara : Commond cold, Sinusitis, Otitis media, Pharyngitis
Commond cold    : Rhinorrhea (radang selaput lendir                    hidung), hidung tersumbat, bersin,                   sakit tenggorokan, batuk tidak                       berdahak

Sinusitis        : facial pain (daerah hidung sakit), sakit                   kepala, obstruksi hidung, infeksi                     saluran pernafasan atas

Otitis media        : radang pada telinga bagian tengah,                   telinga sakit, hilang pendengaran,                    demam.

Pharyngitis        : kesakitan dari ringan sampai berat,                     suara serak,iritasi faring

Tidak ada komentar:

Posting Komentar