Jumat, 26 Maret 2010

INTERAKSI OBAT (ppt)

DOWNLOAD
Pendahuluan
Kemungkinan untuk timbulnya efek yang merugikan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah jenis obat dalam satu resep, Namun tidak semuanya interaksi obat itu bersifat merugikan, beberapa obat justru dikombinasi untuk meningkatkan efektifitas dan memperkecil efek yang merugikannya.
Mekanisme Interaksi
Yang menjadi dasar interaksi obat adalah farmakodinamik atau farmakokinetik dari suatu obat.

Interaksi farmacokinetik obat sendiri tergantung pada konsentrasi obat bebas yang ada dalam plasma darah atau pada jaringan.
Interaksi pharmacodinamik sendiri diakibatkan oleh interaksi antara obat dengan reseptor.

Jenis Mekanisme Kerja Interaksi Obat
Interaksi Farmakodinamika
Interaksi Farmakokinetika

Lokasi Interaksi
Lokasi atau tempat terjadinya interaksi obat terjadi di beberapa tempat :
Interaksi awal;
Penyerapan obat;
Protein pengikat;
Metabolisme obat;
Ekskresi obat;
Interaksi pada reseptor.
Interaksi awal
Interaksi awal diakibatkan oleh sifat dari bahan kimia yang terkandung pada suatu sediaan (misal rentan pH, sensitif terhadap slah satu bahan wadah, atau berinteraksi dengan sifat bahan obat lainya).
Sehingga dalam memformulasikan suatu sediaan yang mengandung berbagi macam zat  perlu diperhatikan sifat masing-masing zat.
Absorpsi obat
1. Di dalam lumen usus.

Kalsium, aluminium dan magnesium berinteraksi dengan tetracycline membentuk suatu bagian yang tak terserap. Sehingga antacids berisi yang kation ini ( atau bahkan susu)  tidak boleh diberikan bersama tetracycline, atau jika terpaksa diberikan terpisah dalam rentang waktu yang cukup lama.

Cholestyramine, akan mengikat obat yang bersifat asam seperti warfarin dan digitoxin, sehingga mengurangi penyerapannya.

2. Mortilitas usus.

Jika suatu obat yang pada saat lambung kosong penyerapannya ditingkatkan, atau penyerapannya berkurang, diberikan bersama dengan obat yang sebagian besar diabsorpsi di usus halus, maka tingkat penyerapannya  mungkin berubah.

3. Perubahan oleh mikroba pada usus.

Di masa lalu pada wanita, antibiotik dan kontrasepsi oral menyebabkan peningkatan pendarahan pada saat menstruasi, pemicunya mungkin disebkan adanya hydrolisis oleh bakteri yang ada di usus.

Namun dimasa sekarang proses tersebut jarang terjadi lagi karena hasil hydrolisis bakteri ini akan di ekresi melalui feses.

4. Di dalam dinding usus.

Dinding usus adalah suatu organ penting untuk metabolisme. Sebagai contoh sekitar 40 persen isoprenaline akan dimetabolis menjadi sulfat konjugasi, dan jika ada salicylamide yang (mana)  bersaing (competes for available sulphate) untuk sulfat tersedia, diberikan bersama dengan steroid, konsentrasi ethinyloestradiol pada plasma meningkat secara drastis.
Protein pengikat
Banyak obat yang di transportasikan kedalam darah terikat dalam albumin atau globulin.
Jika suatu obat 90% terikat pada protein plasma maka persentasenya akan menurun  sampai menjadi 80 % diakibatkan interaksinya dengan protein.
Kemudian adanya distribusi relatif antara plasma dan jaringan juga mempengaruhi efek teraputik obat. Banyaknya obat yang terikat pada plasma dan jaringan jumlahnya harus sama cukup agar suatu obat dapat memberikan efek terapeutik.
Metabolisme Obat
Banyak obat yang larut lemak menyebabkan stimulasi yang nonspesifik terhadap metabolisme obat tersebut.
Obat yang dimetabolisme berpengaruh pada efek klinis obat tersebut. Efek klinis suatu obat akan menurun seiring peningkatan metabolisme obat tersebut.
Suatu contoh,  jika barbiturat diberikan pada pasien yang sedang terapi warfarin atau steroid kontrasepsi oral, maka dalam periode 2 atau 3 minggu maka efek klinisnya akan menurun karena konsentrasi pada plasma akan berkurang seiring peningkatan metabolisme.
Jika penggunaan barbiturat dihentikan maka tingkat metabolismenya secara perlahan akan kembali level sebelumnya.
Interaksi pada ginjal
Perubahan akibat pH urine.
Urine berisfat basa atau alkali, Fakta ini dipakai untuk mengobati overdosis phenobarbital dan aspirin. Alkalisasi pada urin meningkatkan eliminasi zat tersebut.

Akibat ekresi tubular ginjal
Salah satu contoh adalah, Quinidine (bersifat basa lemah) menghalangi sekresi digoksin dari tubular ginjal, namun interaksi ini bisa juga diakibatkan oleh faktor lain yang masih belum bisa dipastikan lebih lanjut.

Perubahan akibat cairan elektrolit

Perubahan oleh elektrolit mungkin akan mempengaruhi efek terapeutik dari obat yang aktif di miokardium dan ginjal.
Contohnya penyimpanan cairan yang disebabkan phenilbutazone akan bersifat antagonis dengan efeft antihipertensi
Interaksi pada reseptor
Banyak contoh yang memperlihatkan adanya saling pengurangan effek pharmakodinamik dari dua jenis zat yang terjadi pada reseptor.
Relaksasi otot oleh tubocurarine bisa dibalik oleh neostigmin yang menghalangi kolinesterase dan meningkatkan konsentrasi asetilkolin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar