Jumat, 26 Maret 2010

CSSD (ppt)

CSSD
DRA. AZIZA NURAINI, MM, Apt.
C  S  S  D (Central Steril Supply Department)
Adalah departemen dalam RS yang menyediakan perbekalan kesehatan dan peralatan ( steril dan non steril) secara profesional kepada semua departemen terspesialisasi lainnya
TUJUAN
Melakukan pengolahan dan sentralisasi dibawah kondisi terkontrol oleh personil profesional yang terlatih dan berpengalaman

Efektivitas penggunaan filter dan peralatan steril lainnya yang mahal harganya
Memperbesar cakupan peralatan steril yang sesuai standar
Efisiensi biaya operasional dan SDM yang sesuai standar

FUNGSI
Menerima , memilah peralatan kotor yang digunakan di RS
Menentukan apakah item akan digunakan kembali atau dibuang
Melakukan proses dekontaminasi atau desinfeksi sebelum sterilisasi
Perakitan peralatan nampan, set instrumen , paket linen, dll
Pengemasan untuk proses strerilisasi
Strerilisasi
Pelabelan dan updating
Penyimpanan dan Inventory Control
Pendistribusian
Memberikan Jaminan Mutu Sterilitas



PERSONIL
Apoteker merupakan profesi yang tepat karena mempelajari bakteriologi, prinsip sterilisasi dan inventory control.
Tetap memerlukan pelatihan tentang peralatan kesehatan.
LOKASI
Idealnya lokasi CSSD berlokasi dipusat  RS dan terkoneksi langsung dengan departemen yang sangat besar menggunakan pelayanan CSSD .
Lokasi tersebut harus dapat menerima linen dan bahan bahan lain yang diperlukan dalam jumlah yang besar.
TATA LETAK
Secara prinsip tata letak CSSD terdiri dari serangkaian stasiun kerja yang khusus dalam sebuah area kotor yang terpisah dari ruangan yang bersih dengan peralatan sterilisasi dan ruangan penyimpanan produk steril.
Tujuannya untuk mengurangi terjadinya alur kontaminasi silang atau sterilisasi yang substandar
Konsep  umum  aliran  barang  dalam  CSSD
Contoh  tata  letak  CSSD  di RS kecil
Contoh  tata  letak  CSSD  di RS besar

7 komentar:

  1. cssd bukan milik siapa2 baik farmasi maupun profesi manapun,sebenarnnya cssd adalah dari besik perawat karena perawat yang tau tentang proses sampai mengunakan.farmasi belajar tentang sterilisasi obat sedangkan perawat belajar tentang mikrobiologi dan cara mengunakan .contonya di kamar oprasi tidak ada satupun org farmasi di sana .TKS

    BalasHapus
  2. mas ga baca yahh apoteker adalah yang paling tepat menangani CSSD. saya pikit itu sudah sangat jelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk sterilisasi bahan dan alat bekas digunakan dalam memberikan pelayanan kepada pasien di RS,baik tindak operasi di kamar bedah maupun ganti perban pada perawatan luka di ruangan perawatan,adalah seorang perawat,contonya: setiap ruangan perawatan ada autoclave panas kering.yang di katakan secara profesi perawat penata instrumen bukan profesi lain,jd yg cocok di cssd adalah seorg perawat yg profesional,mf untuk apoteker tugasnya meracik puyer,pencanpuran obat kanker ,

      Hapus
    2. anda hanya bisa bercuap dan menyudutkan profesi lain. jaga mulutnya soal apoteker yg hanya meracik puyer dan pencampuaran obat luar. kami tidak hanya meracik, banyak yang kami pelajari dan kami tangani. baca lagi uu kesehatan deh mas. punya ilmu dikit aja udah berani menyudutkan.

      Hapus
  3. saya rasa semua mempelajarinya: namun perkembangan ilmu sekarang pharmasis menjangkau lebih luas, seperti farmasi klinis, pharmaceutical care, jadi tidak lagi hanya meracik membuat ataupun mencampur bahan obat..
    dengan alasan bahwa peningkatan kuallitas hidup pasien, dan mempunyai motivasi altruistik di benak setiap diri farmasis.,
    bukanya saling timpang tindih ilmu dan siapa yang berwenang menangani, tapi Outcome yang ingin dicapai. semoga sejawat kesehatan bisa

    BalasHapus
  4. pak usman coba lihat deh Pedoman CSSD dari Depkes RI tahun 2009. lihat di bagian kontributor, disana 90% kontributor merupakan Apoteker. Rata2 rumah sakit besar seperti RSCM, Soetomo, dan Sardjito Kepala CSSD adalah seorang Apoteker.

    BalasHapus