4 PERJALANAN OBAT DALAM TUBUH
AbsorpsiDistribusi
Metabolisme
Ekskresi
MEKANISME ABSORPSI
Difusi Pasif
Transpor Aktif
Filtrasi Celah Pori
Pinositosis
DIFUSI PASIF
Adanya perbedaan konsentrasi di dua sisi membran
Terjadi pada zat-zat yang Larut dalam lemak
Tidak memerlukan energi metabolik
Contoh: hormon steroid, vitamin A, D, E, K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, O,CO2, HO, dan H2O
Transpor Aktif
Harus ada protein pembawa
Memerlukan energi metabolik (ATP)
Contoh: Na+, K+, asam amino, glukosa, l-methyldopa, levodopa
Filtrasi Celah Pori
Untuk sediaan yang ukuran partikelnya sangat kecil (< 100 nm)
Jarang ada obat yang ukurannya sekecil itu
PINOSITOSIS
Molekul besar, ukuran partikel < 150 nm
Ditelan oleh sel
Contoh: protein, polinukleotida, dan polisakarida
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORPSI ORAL
1. Formulasi Obat
2. Karakteristik Pasien
3. Keberadaan zat lain dalam saluran pencernaan
4. Karakter farmakokinetik obat
1. FORMULASI OBAT
Faktor-faktor pengaruhnya:
Waktu disintegrasi
Waktu disolusi
Keberadaan eksipien
2. KARAKTERISTIK PASIEN
Faktor-faktor pengaruhnya:
pH dalam rongga pencernaan
Waktu pengosongan lambung
Waktu pengosongan usus halus
Luas penampang saluran pencernaan
Ada tidaknya penyakit pencernaan
3. KEBERADAAN ZAT LAIN DALAM SALURAN PENCERNAAN
Faktor-faktor pengaruhnya:
Adanya ion-ion atau obat lain
Adanya makanan
4. KARAKTER FARMAKOKINETIK OBAT
Faktor-faktor pengaruhnya:
Metabolisme obat lain
Bakteri pencernaan
Metabolisme oleh dinding pencernaan
RUTE PEMBERIAN OBAT SELAIN PER ORAL
1. Intramuskular (IM) dan Intravena (IV)
2. Bukal (di bawah lidah/pipi)
3. Rektal
4. Perkutan (kulit)
5. Paru-paru
1. Intramuskular (IM) dan Intravena (IV)
Mudah terurai di lambung: Benzylpenicillin
Dimetabolisme di hati: Lignokain
Problem Pemberian IM & IV:
Jika obat tak larut air akan mengendap sebeleum absorpsi: Diazepam
Penyerapan lambat jika pasien syok/serangan jantung: Morphin
2. Bukal
Mengharapkan kecepatan kerja obat langsung ke sirkulasi darah (sistemik): Glyceril trinitrat
Cocok untuk obat yang terurai di lambung
3. Rektal
Bentuk supositoria
Mengharapkan kecepatan kerja obat & lama efek farmakologi
Cocok untuk obat yang terurai di lambung
Kelemahan:
Luas penampang rektum kecil penyerapan lambat efek terapi berkurang
4. Perkutan (kulit)
Dapat langsung terserap ke sirkulasi darah (sistemik)
Dapat menghindari “first pass effect”
Cocok untuk sediaan lepas lambat (SR) yang bekerja selama 24 jam: Glyceril trinitrat
Pengobatan mudah dihentikan dilepas
5. Paru-paru
Dengan inhaler (aerosol), serbuk dengan ukuran partikel 2-5 mikron
Untuk menghasilkan efek cepat dengan dosis kecil: salbutamol, terbutalin
Digunakan untuk obat yang kurang baik melalui saluran pencernaan: Na kromoglycate
MELEKATNYA & DISTRIBUSI OBAT
Terima kasih
© Kelompok V Program Apoteker ISTN Angkatan XVIII
FARMAKOTERAPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar